Rabu, 20 September 2017

Sejarah Patung Siantar (Makalah)

pangulu balang

KATA PENGANTAR

          puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa yang melimpahkan rahmat dan karunianyalah kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas tentang seni rupa patung dan historynya.
          Makalah tentang seni rupa ini telah kami susun semaksimal mungkin agar pembaca dapat mengerti apa yang kami buat ini. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman dan para guru atas perhatiannya kepada kami.
          Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan, kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat  memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah seni rupa patung dan historynya ini dapat memberikan manfaat baik kepada pembaca atu inspirasi kepada yang lain.
















Pematangsiantar,2 oktober 2016




kelompok 3
DAFTAR ISI
·        HALAMAN JUDUL..........................................................1
·        KATA PENGANTAR........................................................2
·        DAFTAR ISI.......................................................................3
·        BAB I PENDAHULUAN...................................................4
1.1   LATAR BELAKANG..................................................4
1.2   TUJUAN DAN MANFAAT.........................................4
·        BAB II ISI...........................................................................5-7
·        BAB III PENUTUP.............................................................8



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         LATAR BELAKANG



Gambar disamping disebut
patung pangulu balang atau patung yang sifatnya disamakan oleh
ibu.patung ini dibuat sebagai penjaga istana karena dulu istana-istana memiliki aliran kepercayaan hindhu-buddha.
Dan batu ini diperoleh dari sungai kemudian dipahat karena patung-patung ini diyakini mempunyai kekuatan gaib,kekuatan supranatural
Dan diyakini juga adanya arwah leluhur yang ada hubungannya dengan kita. Roh dalam batu ini tetap setia ada disekeliling rumah istana sebagai penjaga.

1.2         TUJUAN DAN MANFAAT
·       Membantu siswa dapat mengidentifikasi bagaimana patung-patung ini dulunya digunakan
·       Membantu kreativitas siswa
·       Sebagai pendorong adanya kerjasama antar tim
·       Siswa dapat berilustrasi kejadian masa kerajaan
·        Siswa dapat mengetahui Fungsi patung pada zaman nenek moyang



BAB II
ISI
        Patung ibu dan anak ini dibuat pada abad ke-8 atau sekitar tahun 700-799 m.
Patung ini dibuat karena untuk menjaga istana, orang-orang dulu percaya bahwa patung ibu ini memiliki roh-roh leluhur yang setia dan dapat melindungi kerajaan dari bahaya-bahaya yang akan menimpa kerajaan tersebut maka disetiap kerajaan itu terdpapat patung-patung agar melindungi rumah-rumah kerajaan tersebut. Dan adapaun patung pangulu balang yang tersenyum patung inipun juga memiliki arti yang berbeda pula bahwa senyum itu membawa berkah agar kita memulai hari baru itu harus dengan bahagia sehingga rejeki itu datang pada kita apapun yang kita minta dalam keadaan syukur, bahagia kepada tuhan yang maha kuasa segala permintaan kita menjadi terkabul. Jadi zaman dahulu itu patung-patung disembah, diberikan sesajenan disuguhkan layaknya seorang manusia apa yang kita makan itulah yang kita berikan malah lebih dari itu buah-buah yang diberikanpun harus lebih bagus dan ada juga yang memberikan sesajenan berupa daging matang. Mereka beranggapan bahwa yang memberikan sesajenan itu akan diberkati baik keturunan anaknya semua kelurganya dilindungi dari bahaya itu menurut kepercayaan leluhur biasanya masyarakat itu menyebutnya aboranang bonang. Sering terlihat benang 3 warna baik pada alat musiknya,rumah tangga maupun yang lain. Warna tersebut terdiri dari :
·        Merah yang artinya keberanian
·        Hitam yang artinya keteguhan, kokoh
·        Putih yang artinya sifat manusia yang harus bersih,suci.
Itulah makna aboranang bonang. Mereka bercaya roh-roh itu berkumpul.
Cara pembuatannya patung ibu anak itu dengan perkakas-perkakas khusus dengan menggunakan bahan batu sejenis batu kerikil karena waktu itu masih zaman batu maka batu itu dijumpakan batu. Zaman batu itu sebelum adanya zaman prasejarah. pada gambar tadi terdpat dua anak yang menyatakan bahwa anak yang disebelah kanan itu jujur, baik dan anak yang disebelah kiri itu memiliki sifat jahat. Dan terdapat obor atau lentera pada kedua anak tersebut memiliki arti bahwa hati ibu kita itu suci jadi kalau kita punya permintaan, keinginan kita sampaikan pada ibu supaya ibu kita berdoa kepada tuhan yang maha kuasa yakin doa kita dikabulkan . diyakini arwah roh leluhhur itu menempel pada batu ini. Dulu ceritanya ada orang sakti yang dapat menghidupkan batu-batu ini biasanya dipanggil guru bolon atau pengistilahan apabila ada musuh yang datng ke suatu istana tersebut dan batu tersebut daoat berbicara dapat memberikan tanda-tanda seperti radar yang memberi peringatan agar panglima-panglima menyiapkan pasukan untuk berperang. Dan kalu di telusuri lebih dalam penyembahan budaya patung ini seperti agama hindu-bali namun tidak memuja atau mendewakan tetapi kita menghormati adanya roh leluhur, karena merekalah yang hidup sebelumnya . jadi kalu kita tidak menghormati atau melestarikan buadaanya mereka marah. Maka terjadilah bencana dimana-mana. Unsur estetika dalam patung ini adalah sebagai ibu pertiwi sebagai penyelaras, penyeimbang di alam semesta. Jadi kalau kita tidak menghormati orang tua maka kita akan terkena karma maka tuhan akan marah. Seperti kita tidak menghormati orang tua, tidak mengakui orang tua maka kita akan terkena karma tuhan nantinya. jadi kita haru sayang sama ibu kita. Gambaran bentuk patungnya sederhana hanya bentuknya sangat kasar dan matanya hanya lubang kecil. Patung ini dianggap sebagai suatu hambatan pula bagi perkembangan agama islam dan agama kristen karena patung-patung yang masih ada dapat menyebabkan timbulnya kembali kultur.kenapa dikatakan sebagai patung ibu? Karena mungkin relief yang diberikan pada patung ini sepintas mungkin terlihat seperti ibu. kemudian daerah tempat museum ini terlihat strategis,tempatnya dapat dijangkau kendaraan, cocok sebagai tempat museum karena kebersihan di museum siantar ini terjaga kebersihannya dan dirawat dengan baik dan lokasinya dapat dikunjungi banyak orang.
          (menurut google) Ceritanya patung ini harus diolesi darah musuh agar makin kuat. Ulubalang atau pangulu balang namanya yang berebentuk patung dari kayu atau dari batu dan berfungsi sebagai panglima untuk melindungi dan memberi kesejahteraan kepada kampung tersebut. Pangulu balang adalah patung yang diberi kekuatan mistis. Konon patung ini diyakini sebagai penjaga yang mampu mengusir roh jahat yang ingin memasuki kampung atau wilayah tersebut . pangulu balang juga mempunyai peranan penting dalam masalah perselisihan anatar marga atau antar desa. Roh pangulu balang dapat ditugaskan pergi ke daerah musuh untuk menutup mata dan telinga musuh sehingga tidak dapat berperang lagi . dengan cara tulah peperangan bisa usai atau bahkan batal terjadi. Yang seram adalah pangulu balang dioleskan darah musuh atau anak kecil  dari kampung musuh agar pangulu balang semakin kuat.
          (menurut situs kompasiana) berawal dari washilah yang dijadikan hulubalang sang datu (dukun) untuk menghancurkan musuh dan makhluk gaib lainnya . seorang anak kecil dicurik, lalu diasuh oleh si datu. Segala maunya dituruti asal bisa patuh. Pada saat yang ditentukan, kemudian sianak dikorbankan, dengan cara di masukkan kedalam mulutnya berupa cairan timah yang mendidih. Kemudian mayatnya dipotong-potong dan dicampur dengan beberapa ramuan  dan dibiarkan membusuk. Air fermentasi yang keluar dari mayat anak tadi disimpan didalam cawan, lalu sisanya dibakar untuk mendapatkan abunnya. Untuk memanggi sianak yang sudah di korbankan tadi, diaiapkanlah patung. Patung inilah yang disebut pangulu balang. Patung ini bisa berfungsi untuk penolak bala, sedang datu bisa memanfaatkannya untuk disuruh menyerang musuh, berupa santet.
          (menurut situs fb) hampir sama dengan situs kompasiana tetapi tubuhnya dikubur dengan posisi berdiri di dalam tanah, hanya kelihatan kepalanya saja. Setelah beberapa waktu ia sangat kehausan dan lapar kemudian disampaikan “kami akan memberikan makan dan minum yang enak menurut kemauanmu asal engkau mau kemanapun kami perintahkan pergi “. Karena haus dan laparnya orang itu menyanggupi permintaan tersebut. Lalu diminta membuka mulutnya agar dapat minum lalu dituangkannya minuman itu kepadanya bukan air sejuk penghilang dahaga tetapi cairan timah yang panas yang menggelegak orang itupun mati seketika . itulah ritual yang dilakukan orang dahulu untuk menjaga kampung atau sejenis santet pembunuh musuh yang disebut panglubalang surusuruon.
          Setelah beberapa hari caira yang berasal dari lelehan mayat itu disebut “dane” dimasukkan kedalam wadah dari tanah (sejenis kantong kecil), sedangkan daging dan tulangnya digongseng sehingga  menjadi bentuk bubuk disebut “pupuk”disimpan dalam satu wadah lain disebut” pangulu balang”setelah cairan “dane” dan bubuk “pupuk”dicampur dengan ramuan-ramuan lainnya. Untuk penjaga kampung didirikan tiga buah batu dengan sudut segitiga didalam pondok kecil yang diletakkan disudut kampung atau disamping gerbang masuk kampung. Setelah di manterai dileskan cairan dane dan pupuk, inilah yang dipercayai untuk menjaga kampung. Untuk santet musuh di kumpulkan bahan-bahan
·        Tanah kuburan
·        Tanah longsor
·        Buah enau yang jatuh
·        Air dan arus yang berputar
·        Air yang tenang
·        Tanah yang banyak di tumbuhi pohon perdu
Kemudian seluruh bahan tersebut digiling hingga halus kemudian dicampur sedikit “dane”dan “pupuk”. Kemudian ramuan tersebut diberi sajen di manterai dan diperintahkan untuk membunuh musuh yang dituju . dikirimlah seseorang yang berani sebagai kurir untuk menyiram ramuan baik dihalaman rumah musuh, dismping rumah maupun ditempet-tempat  yang sering dilalui orang yang dituju. Inilah yang disebut pangulubalanng surusuruon. Sedangkan manusia untuk korban biasanya diambil dari musuh yang tertawan atau diculik dari kelompok atau kampung musuhnya.



BAB III
PENUTUP
1.1         KESIMPULAN
Dari yang telah kami jelaskan dapat disimpulkan tentang patung pangulu balang itu tinggallah cerita karena manusia-manusia sekarang sudah menghapus kepercayaan animisme. Dan kejadian yang menceritakan keadaan yang mengerikan karena dulu sistem kepercayaan animisme sangat kental. Dengan masukknya nomensen di tanah batak membawa perubahan bagi tanah batak dan terjadi perubahan tradisi berbau annimisme tersebut.

1.2         SARAN
kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna. Dan kami memohon agar pembaca sekaligus teman-teman dapat memakluminya . dan dapat memberikan kritik dan saran untuk perbaikan akalah kami. Kami ucapkan terima kasih.



FOTO KELOMPOK































Tidak ada komentar:

Posting Komentar